Mereka yang riya' atau kita yang iri?

sajamil.blogspot.com-Di era modernisasi ini, media sosial kerap dijadikan sebagai ajang silaturahim oleh penggunanya. Mayoritas dari mereka memasang foto dan aktivitas keseharian mereka. Hampir setiap hari, setiap moment mereka bagikan di beranda media sosial.

Kebiasaan seperti itu biasanya mengundang prasangka buruk orang lain. Orang-orang yang melihat kebiasaan seperti itu, biasanya mencibir dengan istilah riya'. Masalah ini ternyata menarik perhatian pimpinan Majelis Adz-Zikra. Dalam akun instagramnya, KH. Arifin Ilham mengatakan Mereka yang Riya atau Kita yang Hasad?

Ada orang upload foto nya pas lagi Umroh. Lalu kita bilang dalam hati “Ih Riya banget sih, ibadah umroh itu bukan buat dipublish “

Ada orang lagi ngaji di kendaraan umum. Lalu kita bilang dalam hati “Kok ngaji di tempat umum ? Kenapa nggak nanti aja di rumah pas sendiri “

Ada orang lagi jalan-jalan ke Eropa. Lalu kita bilang dalam hati “Sayang b
anget ya uangnya, mending buat infaq ke fakir miskin “

Ada orang posting konten dan caption dakwah di sosmed. Lalu kita bilang dalam hati “Sok alim banget ya hidupnya “

Pernahkah kita berpikiran seperti itu sama orang lain ? Astagfirullah. Mereka yang Riya atau justru Kita yang Hasad (iri/dengki) ?


Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُd عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَحَاسَدُوْا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا ، وَلاَ تَدَابَرُوْا ، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لاَ يَظْلِمُهُ ، وَلاَ يَخْذُلُهُ ، وَلاَ يَحْقِرُهُ ، اَلتَّقْوَى هٰهُنَا ، وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْـمُسْلِمَ ، كُلُّ الْـمُسْلِمِ عَلَى الْـمُسْلِمِ حَرَامٌ ، دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ.

Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi ! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu disini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya atas muslim lainnya.”

TAKHRIJ HADITS
Hadits ini Shahih, diriwayatkan oleh :
1. Muslim (no. 2564).
2. Imam Ahmad (II/277, 311-dengan ringkas, 360)
3. Ibnu Mâjah (no. 3933, 4213-secara ringkas)
4. Al-Baihaqi (VI/92; VIII/250)
5. Al-Baghawy dalam Syarhus Sunnah (XIII/130, no. 3549).

SYARAH HADITS
• Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam «لاَ تَحَاسَدُوْا», artinya, jangan sebagian kalian dengki kepada sebagian yang lain. Sifat dengki ada pada watak manusia karena manusia tidak suka diungguli orang lain dalam kebaikan apa pun.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KHUTBAH IDUL FITRI 1445H/2024M

Khutbah Jum'at : Keutamaan Bulan Dzulqo'dah

Siapakah Drs. K.H Mudrik Qori, MA?